Pages

Thursday, February 24, 2011

Repost : Mati Suri

Waktu itu musim hujan. Entah setelah beberapa putaran musim. Aku ingat ketika kau masih menyapaku dengan secangkir teh hangat di pagi hari. Mengajakku bercanda. Dan memberiku untaikan kata-kata asmara. Ingatkah ketika kita masih saja bercinta. Tanpa suara. Mengelabuhi waktu dan masa.

Saat itu musim semi. Setelah dua kali putaran musim. Aku masih ingat rona jingga di pipimu yang memadukan hasrat dan kerinduanku akan musim semi setelah itu. Menggugah kekagumanku. Karena olehmu kudapatkan kegigihan imajinasi. Lewati ruang dan waktu dalam suara.

Saat ini musim panas. Terlewatkan satu musim setelahnya. Tertidur dalam penantianku yang sangat panjang. Menikmati alunan memori ironi cinta yang terlewatkan. Aku hanya menikmati tatkala dewi cinta meragukan kemampuanku menunggu. Aku telah menjaga. Entahlah dengan dia.

Hembuskanlah roh padaku, agar aku kembali bernyawa.

24.08.2007